Kamis, 26 September 2013

Cerita Tentang Motivasi

Oleh Peter Bregman, hbr.org



Saya sedang berjalan kembali ke apartemen saya di Manhattan, saya menarik kopyah jaket dengan erat agar tidak terkena air hujan. Saat itu saya melihat seseorang yang sudah tua berjuang dengan tongkatnya untuk menuruni tangga licin di bangunan tempat ia tinggal.Ketika ia hampir jatuh, saya dan beberapa orang lain menolongnya.

Ada sebuah Access-A-Ride van (sebuah kendaraan Metropolitan Transit Authority untuk orang cacat tubuh) menunggu. Supirnya di dalam, tak kebasahan dan tak kedinginan, sembari melihat kami membantu penumpangnya untuk menyeberang jalan di tengah guyuran hujan.

Ia kemudian membuka jendela dan berteriak diirngi suara air hujan, “Mungkin ia tidak bisa ikut sekarang.”

“Tunggu,” kami berteriak (kami berlima) sembari membantu pria itu ke belakang mobil van, “ia bisa ikut.”

Lalu lintas di 84th street berhenti. Kami mencegah pria itu jatuh beberapa kali, membantunya berdiri, dan akhirnya membawanya ke pintu mobil van, yang kemudian dibukakan supir untuk mengeluarkan tangga. Pria dengan tongkat itu tak akan bisa ikut.

“Bagaimana dengan pintu samping, yang ada lift elektroniknya?” Saya bertanya.

“Oh ya,” sang supir menjawab, “tunggu.” Ia menutup kepalanya dengan mantel, keluar di bawah guyuran hujan bersama kami, dan mengoperasikan liftnya.

Ketika pria dengan tongkat tadi masuk dengan aman, kami mulai pergi ketika sang supir membuka jendela sekali lagi dan berteriak, “Terimakasih atas bantuannya."

Jadi inilah pertanyaan saya: Mengapa ada lima orang asing bersedia membantu seorang pria yang tak mereka kenal di tengah guyuran hujan - dan berpikir tentang lift elektronik sendiri - sementara supir yang digaji duduk dan menunggu saja?

Mungkin supir itu memang kurang ajar? Mungkin. Tapi saya pikir tidak. Ketika kami menyarankan menggunakan lift elektronik, ia tidak menolak atau mengeluh, ia keluar dan langsung mengoperasikannya. Ia juga tidak menjengkelkan. Ketika ia berterima kasih atas bantuan kami, ia kelihatan tulus.

Mungkin karena supir tidak diizinkan keluar dari kendaraan? Saya mengecek situs MTA untuk melihat apakah ada peraturan terkait bagaimana supir membantu penumpang. Sebaliknya, situs tersebut mengatakan “Selama supir tidak kehilangan pandangan dari kendaraannya, dan jaraknya tidak lebih dari 100 kaki dari kendaraan, supir bisa membantu keluar dan masuk kendaraan, naik dan turun tangga, dan membantu naik ke dalam kendaraan.”



Jadi mengapa sang supir tidak membantu? Sebagian jawabannya adalah mungkin bagi dia, seorang pria tua yang berjalan dengan tongkat bukanlah hal yang jarang, ia menemui orang seperti itu setiap hari, sehingga ia tidak merasa perlu menolong.

Tapi jawaban itu kurang bagus. Lagi pula, tugasnya memang harus membantu. Itulah ketika tiba-tiba terbersit dalam pikiran saya: Alasan mengapa supir tidak membantu adalah mungkin karena justru ia dibayar.


---


Silakan baca selengkapnya di link yang saya cantumkan.

Sabtu, 14 September 2013

Apakah Obat Alami untuk Menopause Aman?

DailyMail -  Gejala-gejala menopause bisa sangat membuat diri merasa buruk.

Berbagai macam gejala seperti misalnya hot flushes bisa terjadi karena kurangnya produksi hormon wanita yaitu estrogen oleh indung telur, yang telah mencapai akhir dari kehidupan reproduksi dan secara bertahap berhenti.

Kadar hormon yang berubah dapat mempengaruhi hipotalamus, yaitu bagian dari otak yang bertindak sebagai termostat tubuh, dan mengirimkannya keluar dari keteraturan. Keputusan Anda untuk menghindari terapi penggantian hormon, yang sangat efektif dalam mengurangi gejala-gejala ini, adalah bijaksana jika Anda memiliki sejarah keluarga akan kanker payudara. Ada banyak bukti bahwa beberapa, jika tidak sebagian besar, kanker payudara dapat dirangsang oleh kehadiran estrogen, dan sebagian besar HRT terdiri dari estrogen

Obat menopause memiliki efek seperti estrogen yang instan dan kuat, sehingga dapat menghentikan hot flushes dan mengembalikan siklus bulanan Anda, serta memiliki reaksi ajaib pada suasana hati Anda.

Ada beberapa bahan alami yang tersedia, bernama gonadomimetic - yang berarti bahwa obat itu meniru efek estrogen alami dari tubuh Anda sendiri. Dalam hal risiko kanker, kita tidak tahu pasti bahwa persiapan tersebut lebih aman daripada melakukan HRT.

Ada pandangan bahwa jika produk ini alami, atau herbal, maka produk ini harus aman.

Tapi tidak ada uji coba skala besar untuk mengatasi masalah yang spesifik.

Ada keprihatinan nyata atas keamanan senyawa ini. Jika zat seperti estrogen ini cukup kuat untuk meringankan gejala menopause secara efektif, maka ada kemungkinan bahwa senyawa ini juga dapat meningkatkan risiko kanker.


Berkonsultasilah dengan dokter.